1. Islam
Agama Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, baik dalam hal ‘aqidah, syari’at, ibadah, muamalah dan lainnya. Allah Allah Azza wa Jalla menyuruh manusia untuk menghadap dan masuk ke agama fitrah. Allah Allah Azza wa Jalla berfirman. ““Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah yang Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah seorang bayi dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang men-jadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi”. Tidak mungkin, Allah Allah Azza wa Jalla yang telah menciptakan manusia, kemudian Allah Allah Azza wa Jalla memberikan beban kepada hamba-hamba-Nya apa yang mereka tidak sanggup lakukan.
Islam (bahasa Arab, al-isl?m) “berserah diri kepada Tuhan”) adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Agama ini termasuk agama samawi (agama-agama yang dipercaya oleh para pengikutnya diturunkan dari langit) dan termasuk dalam golongan agama Ibrahim.
Dengan lebih dari satu seperempat milyar orang pengikut di seluruh dunia [1][2], menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia. Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim, adapun lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan.
Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Nabi Muhammad SAW. adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Umat Muslim percaya bahwa All?h menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, seperti Nabi Adam as., Nuh as., Ibrahim as., Musa as., Isa as., dan nabi lainnya (untuk lebih lanjutnya, silakan baca artikel mengenai Para nabi dan rasul dalam Islam) yang diakhiri oleh Nabi Muhammad SAW. sebagai nabi dan rasul utusan Allah terakhir sepanjang masa (khataman-nabiyyin). Umat Islam juga meyakini Al-Qur’an sebagai kitab suci dan pedoman hidup mereka yang disampaikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara Malaikat Jibril yang sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (QS Al-Baqarah:2). Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan Al-Quran hingga akhir zaman dalam suatu ayat.
Umat Islam juga percaya bahwa Islam adalah agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Nabi Adam as., dengan demikian tentu saja Nabi Ibrahim as. juga menganut Islam (QS Al-Baqarah:130-132) 2:130. Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam Al-Qur’an, penganut Yahudi dan Kristen sering disebut sebagai Ahli Kitab atau Ahlul Kitab.
Apabila orang sudah memasuki agama islam maka mereka wajib mematuhi Rukun Islam yaitu:
1. Mengucap dua kalimah syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan rasul Allah.
2. Mendirikan shalat lima kali sehari.
3. Membayar zakat.
4. Berpuasa pada bulan Ramadhan.
5. Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.
Serta orang islam harus mempercayai rukun iman yang terdiri dari enam perkara yaitu:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada malaikat Allah
3. Iman kepada kitab-kitab Allah (Al Qur’an, Injil, Taurat, Zabur, lembaran Ibrahim)
4. Iman kepada nabi dan rasul Allah
5. Iman kepada hari kiamat
6. Iman kepada qada dan qadar
Di dalam islam pendidikan terhadap sebuah ilmu sangatlah di wajibkan seperti yang di terangkan dalam sebuah hadits yang artinya :”Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China”
2. Katolik

Kata Katolik berasal dari kata sifat bahasa Yunani, καθολικός (katholikos), artinya "universal". Dalam konteks eklesiologi Kristen, kata Katolik memiliki sejarah yang kaya sekaligus beberapa makna. Bagi sebagian pihak, istilah "Gereja Katolik" bermakna Gereja yang berada dalam persekutuan penuh dengan Uskup Roma, terdiri atas Ritus Latin dan 22 Gereja Katolik Timur; makna inilah yang umum dipahami di banyak negara. Bagi umat Protestan, "Gereja Katolik" atau yang sering diterjemahkan menjadi "Gereja Am" bermakna segenap orang yang percaya kepada Yesus Kristus di seluruh dunia dan sepanjang masa, tanpa memandang "denominasi". Umat Gereja Ortodoks Timur, Gereja Anglikan, Gereja Lutheran dan beberapa Gereja Metodis percaya bahwa Gereja-Gereja mereka adalah katolik, dalam arti merupakan kesinambungan dari Gereja universal mula-mula yang didirikan oleh para rasul. Baik Gereja Katolik Roma maupun Gereja Ortodoks percaya bahwa Gerejanya masing-masing adalah satu-satunya Gereja yang asli dan universal. Dalam "Kekristenan Katolik" (Termasuk Komuni Anglikan), para uskup dipandang sebagai pejabat tertinggi dalam agama Kristen, sebagai gembala-gembala keesaan dalam persekutuan dengan segenap Gereja dan dalam persekutuan satu sama lain. Katolik dianggap sebagai salah satu dari Empat Ciri Gereja. Ketiga ciri lainnya adalah Satu, Kudus, dan Apostolik sesuai Kredo Nicea tahun 381: "Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik."
3. Kristen
Agama Kristen merupakan sebuah kepercayaan yang berdasarkan atas ajaran, hidup, sengsara, wafat, dan juga kebangkitan Yesus Kristus. "Kristen" adalah sebuah agama yang memercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Mesias (juru selamat semua umat manusia dan yang menebus manusia dari perbuatan dosa. Gereja adalah tempat beribadah umat Kristiani dan Alkitab adalah kitab suci mereka.
Kristen adalah salah satu dari agama Abrahamik yang memercayai ajaran, hidup, kematian dengan cara penyaliban, serta kenaikan Yesus dari Nazaret ke surga. Hal ini sesuai dengan penjelasan yang ada di dalam Perjanjian Baru, yaitu umat Kristiani sangat percaya Yesus itu adalah Mesias yang dinubuatkan di dalam Perjanjian Lama atau kitab suci Yahudi.
Pada dasarnya, Kekristenan itu bersifat monoteisme dan meyakini tiga pribadi (dalam bahasa Yunnani secara teknis disebut hypostasis) Tuhan atau Tritunggal. Nah, Tritunggal ini untuk pertama kalinya dipertegas pada Konsili Nicea Pertama (325) dan dihimpun oleh seorang kaisar, yaitu Kaisar Romawi Konstantin I.
Penganut ajaran Kristen menyakini bahwa Yesus Kristus itu merupakan Tuhan dan juga sebagai juru selamat. Pemeluk ajaran tersebut sangat memegang teguh ajaran yang diajarkan oleh Yesus Kristus. Perlu diketahui bahwa dalam keyakinan Kristen, Yesus Kristus ini dianggap sebagai pendiri jemaat atau gereja serta kepemimpinan gereja yang sangat abadi.
Selain itu, penganut Kristen pun yakin bahwa Yesus akan datang lagi untuk kedua kalinya sebagai raja sekaligus hakim di dunia ini. Sama seperti agama Yahudi yang sangat menjunjung ajaran moral dan tertulis di dalam Sepuluh Perintah Tuhan. Sementara itu, kata kristen mengandung makna ‘pengikut Kristus’ atau ‘pengikut Yesus’. Para murid Yesus Kristus disebut dengan sebutan Kristen pertama kali saat mereka berkumpul di Antioka.
Setelah ditinggal Yesus, kepemimpinan umat digantikan berdasarkan penunjukan Petrus oleh Yesus. Lalu, setelah meninggalnya Petrus, kepemimpinan diganti lagi oleh uksup-uskup dan pemimpinnya adalah uskup Roma. Pengakuan iman para uskup tersebut dilakukan dengan menyebutkan kepercayaan kepada Allah Tritunggal yang Mahakudus.
Selanjutnya, berdasarkan sejarah, gereja Kristen pernah mengalami dua kali perpecahan besar. Perpecahan pertama terjadi pada 1054, yaitu antara Gereja Barat yang pusatnya di Roma (Gereja Katolik Roma) dan Gereja Timur (Gereja Ortodoks Timur) yang pusatnya di Konstantinopel atau kini disebut dengan Turki.
Lalu, perpecahan kedua terjadi pada 1517 yang terjadi antara Gereja Katolik dan Gereja Protestan. Perpecahan tersebut dipicu saat Martin Luther memprotes ajaran Gereja yang dianggapnya sudah menyimpang dari kebenaran. Kini, banyak denominasi atau kelompok keagamaan Gereja yang sadar bahwa perpecahan tersebut sebenarnya menyimpang dari pesan Yesus Kristus, yaitu mendoakan persatuan para pengikutnya.
Umat Kristiani adalah kelompok agama paling besar di dunia dengan jumlah penganutnya sekitar 2,2 miliar orang. Hal ini berdasarkan sebuah riset yang dilakukan oleh Pew Forum tentang Agama dan Kehidupan Publik. Pew Forum melakukan studi dengan mengumpulkan data jumlah serta distribusi geografis dari delapan kelompok agama utama, termasuk juga kelompok-kelompok yang tak memercayai agama apa pun.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa umat Kristiani jumlahnya sekitar 32 persen dari total populasi dunia dan berada pada posisi pertama. Di posisi kedua, ditempati oleh umat Islam. Kelompok agama terbesar kedua ini berjumlah sekitar 1,6 miliar pengikut.
Lalu, kelompok terbesar ketiga ditempati agama Hindu dengan jumlah pengikut sekitar 1 miliar atau 15 persen dari populasi dunia. Setelah Hindu, ada umat Buddha yang berjumlah sekitar 500 juta pengikut atau sekitar 7 persen dari populasi dunia. Posisi terakhir ditempati oleh orang-orang Yahudi yang jumlahnya mencapai 14 juta pengikut atau 0,2 persen.
4. Hindu
Sejarah Agama Hindu sangat beragam di berbagai belahan dunia. Para ahli dari Barat memandang Hinduisme sebagai peleburan atau sintesis dari berbagai tradisi dan kebudayaan di India, dengan pangkal yang beragam dan tanpa tokoh pendiri. Pangkal-pangkalnya meliputi Brahmanisme (agama Weda Kuno), agama-agama masa peradaban lembah Sungai Indus, dan tradisi lokal yang populer. Sintesis tersebut muncul sekitar 500–200 SM, dan tumbuh berdampingan dengan agama Buddha hingga abad ke-8.
Sejarah Agama Hindu
Sejarah Agama Hindu
Dari India Utara, “sintesis Hindu” tersebar ke selatan, hingga sebagian Asia Tenggara. Hal itu didukung oleh Sanskritisasi. Sejak abad ke-19, di bawah dominansi kolonialisme Barat serta Indologi (saat istilah “Hinduisme” mulai dipakai secara luas), agama Hindu ditegaskan kembali sebagai tempat berhimpunnya aneka tradisi yang koheren dan independen. Pemahaman populer tentang agama Hindu digiatkan oleh gerakan “modernisme Hindu”, yang menekankan mistisisme dan persatuan tradisi Hindu. Ideologi Hindutva dan politik Hindu muncul pada abad ke-20 sebagai kekuatan politis dan jati diri bangsa India.
Agama Hindu (disebut pula Hinduisme) merupakan agama dominan di Asia Selatan terutama di India dan Nepal yang mengandung aneka ragam tradisi. Agama ini meliputi berbagai aliran di antaranya Saiwa, Waisnawa, dan Sakta serta suatu pandangan luas akan hukum dan aturan tentang “moralitas sehari-hari” yang berdasar pada karma, darma, dan norma kemasyarakatan. Agama Hindu cenderung seperti himpunan berbagai pandangan filosofis atau intelektual, daripada seperangkat keyakinan yang baku dan seragam. – sejarah agama Hindu.
[Baca juga Sejarah Muhammadiyah sebagai salah satu Organisasi Islam]
Agama Hindu disebut sebagai “agama tertua” di dunia yang masih bertahan hingga kini dan umat Hindu menyebut agamanya sendiri sebagai Sanātana-dharma (Dewanagari: सनातन धर्म), artinya “darma abadi” atau “jalan abadi” yang melampaui asal mula manusia. Agama ini menyediakan kewajiban “kekal” untuk diikuti oleh seluruh umatnya tanpa memandang strata, kasta, atau sekte seperti kejujuran, kesucian, dan pengendalian diri.
Praktik keagamaan Hindu meliputi ritus sehari-hari (contohnya puja [sembahyang] dan pembacaan doa), perayaan suci pada hari-hari tertentu, dan penziarahan. Kaum petapa yang disebut sadu (orang suci) memilih untuk melakukan tindakan yang lebih ekstrem daripada umat Hindu pada umumnya, yaitu melepaskan diri dari kesibukan duniawi dan melaksanakan tapa brata selama sisa hidupnya demi mencapai moksa.
Susastra Hindu diklasifikasikan ke dalam dua kelompok: Sruti (apa yang “terdengar”) dan Smerti (apa yang “diingat”). Susastra tersebut memuat teologi, filsafat, mitologi, yadnya (kurban), prosesi ritual, dan bahkan kaidah arsitektur Hindu. Kitab-kitab utama di antaranya adalah Weda, Upanishad (keduanya tergolong Sruti), Mahabharata, Ramayana, Bhagawadgita, Purana, Manusmerti, dan Agama (semuanya tergolong Smerti).
Penduduk asli Kepulauan Nusantara mempraktikkan agama asli animisme dan dinamisme, keyakinan yang umum bagi orang-orang Austronesia. Pribumi Nusantara menghormati dan memuja roh leluhur; mereka juga meyakini bahwa sukma dapat menghuni tempat-tempat tertentu seperti pohon-pohon besar, batu, hutan, pegunungan, atau tempat suci. Entitas tak terlihat yang memiliki kekuatan supernatural ini diidentifikasi oleh suku Jawa tradisional dan suku Bali sebagai “hyang” serta oleh suku Dayak sebagai “sangiang” yang dapat berarti “ilahi” atau “leluhur”. Dalam bahasa Indonesia modern, “hyang” cenderung dikaitkan dengan Tuhan, terlebih setelah era Orde Baru.
Kedatangan Agama Hindu di Indonesia – Sejarah Agama Hindu
Pengaruh agama Hindu mencapai Kepulauan Nusantara sejak abad pertama. Ada beberapa teori tentang bagaimana Hindu mencapai Nusantara. Teori Vaishya adalah bahwa perkawinan terjadi antara pedagang Hindustan dan penduduk asli Nusantara. Teori lain (Kshatriya) berpendapat bahwa para prajurit yang kalah perang dari Hindustan menemukan tempat pelipur lara di Nusantara.
Ketiga, teori para Brahmana mengambil sudut pandang yang lebih tradisional, bahwa misionaris menyebarkan agama Hindu ke pulau-pulau di Nusantara. Terakhir, teori oleh nasionalis (Bhumiputra) bahwa para pribumi Nusantara memilih sendiri kepercayaan tersebut setelah perjalanan ke Hindustan. Pada abad ke-4, Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, Tarumanagara di Jawa Barat, dan Kalingga di Jawa Tengah, termasuk di antara Kerajaan Hindu awal yang didirikan di wilayah Nusantara. Beberapa kerajaan Hindu kuno Nusantara yang menonjol adalah Mataram, yang terkenal karena membangun Candi Prambanan yang megah, diikuti oleh Kerajaan Kediri dan Singhasari.
Sejak itu Agama Hindu bersama dengan Buddhisme menyebar di seluruh nusantara dan mencapai puncak pengaruhnya di abad ke-14. Kerajaan yang terakhir dan terbesar di antara kerajaan-kerajaan Hindu Jawa, Kerajaan Majapahit, menyebarkan pengaruhnya di seluruh kepulauan Nusantara.
5. Buddha

Dalam agama Buddha kita mengenal tentang dasar-dasar ajaran Buddha. Salah satu pengetahuan dasar agama Buddha adalah kita mengenal adanya Tri Ratna atau Tisarana atau Tiratana atau Tiga Mustika. Sesuai namanya Tri Ratna terdiri dari tiga mustika, yakni Buddha, Dhamma dan Sangha:
Seorang telah menjadi umat Buddha bila ia menerima dan mengucapkan Tri Ratna (bahasa Sansekerta) atau Tiga Mustika (bahasa Indonesia) yang berarti kita mengakui dan berlindung pada Buddha, Dharma, Sangha. Pada Saat sembahyang atau kebaktian di depan altar Sang Buddha. Tri Ratna secara lengkap diucapkan dengan tenang dan khusuk sampai tiga kali atau disebut Tisarana. Trisarana adalah sebagai berikut:
Bahasa Sansekerta :
Buddham Saranam Gacchami
Dhammam Saranam Gacchami
Sangham Saranam Gacchami
Dutiyampi Saranam Gacchami
Dutiyampi Dhammam Saranam Gacchami
Dutiyampi Sangham Saranam Gacchami
Tatiyampi Buddham Saranam Gacchami
Tatiyampi Dhammam Saranam Gacchami
Tatiyampi Sangham Saranam Gacchami
Bahasa Indonesia :
Aku Berlindung kepada Buddha
Aku Berlindung kepada Dhamma
Aku Berlindung kepada Sangha
Kedua kali Aku Berlindung kepada Buddha
Kedua kali Aku Berlindung kepada Dharma
Kedua kali Aku Berlindung kepada Sangha
Ketiga kali Aku Berlindung kepada Buddha
Ketiga kali Aku Berlindung kepada Dharma
Ketiga kali Aku Berlindung kepada Sangha
1.1. Buddha
Berasal dari bahasa Sansekerta budh berarti menjadi sadar, kesadaraan sepenuhnya; bijaksana, dikenal, diketahui, mengamati, mematuhi. (Arthur Antony Macdonell, Practical Sanskrit Dictionary, Oxford University Press, London, 1965).
Tegasnya, Buddha berarti seorang yang telah mencapai Penerangan atau Pencerahan Sempurna dan Sadar akan Kebenaran serta Alam Semesta. "Sang Buddha" adalah seorang yang telah mencapai Penerangan Luhur, cakap dan bijak menuaikan karya-karya kebijakan dan memperoleh Kebijaksanaan, Kebenaraan mengenai Nirvana serta membabarkan ajaran sejati tentang kebebasan atau keselamatan kepada dunia semesta sebelum
parinirvana.
1.2. Dhamma
Hukum Kebenaran, Agama, hal-hal apa saja yang berhubungan dengan ajaran agama Buddha sebagai agama yang sempurna. Dhamma adalah ajaran-ajaran Sang dibabarkan oleh sang Buddha setelah mencapai Penerangan Sempurna, yang mengandung kebenaran dan jalan menuju Nibbana. Dhamma Sang Buddha pertama kali dibabarkan oleh Sang Buddha kepada 5 petapa yang merupakan murid Sang Buddha, sehingga kemudian kelima petapa murid Sang Buddha tersebut dapat mencapai tingkat kesucian Arahat.
Buddha Dhamma adalah suatu ajaran yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang yang dapat membebaskan manusia dari kesesatan atau kegelapan batin dan penderitaan disebabkan ketidakpuasan.
Dalam Dhamma kita diajarkan untuk selalu menghindari dan melenyapkan Lobha (keserakahan), Dosa (kebencian) dan Moha(kebodohan batin) yang dapat menimbulkan penderitaan dalam hidup kita.
Buddha Dharma meliputi unsur-unsur agama, kebaktian, filosofi, psikologi, falsafah, kebatinan, metafisika, tata susila, etika, dan sebagainya.
1.3. Sangha
Sangha adalah persaudaraan para bhikhu, bhikhuni (pada waktu permulaan terbentuk). Kemudian, ketika agama Buddha mulai berkembang, para anggotanya mulai berkembang selain para bhikhu, bhikhuni, dan juga para umat awam yang telah upasaka dan upasika dengan bertekad pada kenyataan tidak-tanduknya untuk menjadi seorang Bodhisattva, menerima dan mempraktekkan Pancasila Buddhis ataukah Bodhisattva Sila.
Bhikhu (sebutan untuk pria) dan bhikhuni (sebutan untuk wanita) adalah seseorang yang kehidupannya sudah tidak lagi mencampuri urusan duniawi, mereka meninggalkan seluruh keduniawian, mereka telah menjalankan kehidupan suci, dan patuh serta setia menghayati dan mengamalkan Buddha Dhamma. Mereka mengabdikan dirinya untuk mengajarkan dan menyebarkan agama Buddha.
6. Kong hucu

Banyak orang yang masih belum tahu kalau sekarang Khonghucu sudah diakui sebagai agama di Indonesia. Khonghucu, sejauh yang telah saya pelajari dari buku atau sumber referensi lainnya berasal dari ajaran Confucianism, yang awalnya diajarkan oleh Confusius atau Kong Fu-Tze atau Kong Futzu (literally artinya Guru Kong). Walaupun berasal dari sumber yang sama dengan ajaran Confucianism di negara lain, ajaran Khonghucu di Indonesia mengalami sedikit perubahan, hal ini (saya pikir) dikarenakan adanya tuntutan untuk memenuhi kualifikasi sebagai suatu bentuk agama di Indonesia.
Definisi Agama menurut ajaran Khonghucu, berdasarkan kitab Zhong Yong agama adalah bimbingan hidup karunia Tian/Tuhan Yang Maha Esa (Tian Shi) agar manusia mampu membina diri hidup didalam Dao atau Jalan Suci, yakni “hidup menegakkan Firman Tian yang mewujud sebagai Watak Sejati, hakikat kemanusiaan”. Hidup beragama berarti hidup beriman kepada Tian dan lurus satya menegakkan firmanNya. Seperti layaknya agama lain, dasar ajaran agama Khonghucu sangat baik happy
Sishu Wujing ditetapkan sebagai kitab suci agama Khonghucu, yang awalnya merupakan dua kitab yang terpisah, kitab Shishu dan kitab Wujing. Sebenarnya, selain kedua kitab itu masih ada satu kitab lainnya yaitu kitab Xiao Jin, tapi entah kenapa kitab yang terakhir ini tidak begitu populer. Hari raya umat Khonghucu di Indonesia adalah Imlek, sebagian orang menyebutnya “Tahun Baru Cina”, selain itu mereka memiliki beberapa hari besar yaitu hari lahir dan wafatnya Konfusius, hari genta rohani, Chingming, Qing Di Gong dan beberapa lainnya.
Tempat ibadah umat Khonghucu adalah Litang, tapi karena di Indonesia tidak banyak Litang yang bisa ditemukan (saya bahkan belum pernah sekalipun melihat Litang) maka kebanyakan umat Khonghucu menjadikan Kelenteng sebagai tempat ibadah mereka. Nabi mereka, tentu saja, Konfusius, orang yang mendirikan dan menyebarkan ajaran yang hingga kini disebut sebagai Confucianism yang awalnya lebih merupakan sebuah ajaran filsafat daripada agama. Selain itu, Konfusius juga yang membuat kalender Imlek, hasil penataan ulang penanggalan Dinasty Xia sekitar tahun 2200 sebelum masehi.
7. Perbedaan dan Persamaan
Islam, Katolik, dan, Kristen memiliki sumber awal yang sama. Allah(Islam), Allah Bapa(Katolik & Kristen), Yahweh(Yahudi), adalah tokoh (pribadi) Tuhan yang sama tapi disebut dengan kata atau bahasa yang berbeda. Keempat agama ini dikenal sebagai agama samawi (agama langit), merujuk pada kedudukan Tuhan yang dipahami sebagian besar penganutnya sebagai berkedudukan di atas atau di langit.
Buddha, Konghucu dan Hindu hampir sama dalam hal sumber pertama ajarannya. Buku suci dan sumber pertama ajarannya adalah karangan orang orang pertamanya atau tokoh sucinya. Jadi kalau agama samawi itu buatan Tuhan, kalau agama Buddha, Konghucu dan Hindu, bisa dibilang buatan atau hasil karya tangan manusia,(filsuf)
Buddha disebut sebut memiliki kedekatan sejarah dengan ajaran Nabi Zulkifli namun dalam rentang waktu yang panjang dan dengan pengajaran lisan (tidak tertulis),..ajaran agama Buddha yang sekarang hanya tinggal sebagian kecil dari ajaran Nabi Zulkifli. Biasanya yang masih terlihat hanya ajaran ajaran moralnya, misalnya mengasihi sesama, banyak memberi, menahan nafsu, mengendalikan diri di kala marah dsb. sedangkan bentuk ibadah dan rumah ibadah sebagaimana Vihara, Candi dan Stupa, itu lebih bersifat monumen/ cara mengenang tokoh agama Buddha yaitu Sidharta Gautama. Sidharta sendiri tidak memikin Vihara, Candi maupun Stupa,apalagi membuat patung Buddha.
Kong hucu hampir mirip Buddha dalam hal sunber utama pengajaran agamanya, yaitu petuah petuah dari sang tokoh sentral. Kalau Buddha tokohnya Sidharta, kalau Kong hucu tokohnya Kon fu tse (seorang filsuf china )
Hindu juga demikian,.. bedanya Hindu ini tidak lagi terlacak siapa orang pertama yang mengajarkannya. Hindu merupakan cara berpikir orang kuno yang memang berumur hampir setua umur manusia di dunia. Jika sekelompok manusia dibiarkan hidup di hutan bersama dengan alam jin setan yang sngat kental, kemudian sekelompok orang itu dibiarkan berkembang pemikiran mereka tanpa diberikan informasi apapun tentang tuhan dan agama, maka mereka akan memunculkan pemikiran pemikiran yang mirip dalam filosofi Hindu. Contoh: ketika di sebuah pohon besar muncul jin besar dan menakut nakuti penduduk sambil mengaku bahwa dia adalah penguasa desa itu maka penduduk takut dan memberikan sesaji pada pohon tersebut untuk keselamatan desanya.
Apakah mirip animisme dan dinamisme? Jawabnya Ya…. Persis seperti itu tapi beberapa tokoh awalnya membukukan semua itu dan dibungkus dengan cerita novel filosofis seperti mahabarata dan ramayana. Jin jin yang begitu banyak jumlah dan macamnya membuat identifikasi yang dilakukan oleh para tokoh agama ini menformulasikannya menjadi dewa dewa yang jumlahnya tidak terbatas. Agama Hindu dengan agama Pagan Mesir juga pagan Yunani memiliki anatomi yang sama persis. Nanti akan kita temukan kasus dimana dalam agama-agama pagan dan Hindu ada pengkeramatan sapi sebagai dewa atau sembahan.
Sumber : - http://www.g-excess.com/definisi-atau-pengertian-agama-islam.html
- http://wwwagata-rosario-rosario.blogspot.co.id/2010/10/pengertian-agama-katolik.html
- http://swantara.blogspot.co.id/2013/06/definisi-agama-kristen.html
- http://www.pengertiansejarah.com/sejarah-agama-hindu.html
- http://viharadhammasasana.blogspot.co.id/2009/04/pengertian-dasar-agama-buddha.html
- https://www.evilangelist.com/?p=775
- http://torisunohenshui.blogspot.co.id/